-
Email:
Callcenter_djid@komdigi.go.id -
Call us:
159 -
Webmail:
Surel

- Beranda
- Informasi & Publikasi
- Informasi Terkini
Seputar SDPPI
eSIM Jadi Pembahasan Utama Pertemuan Indonesia, Malaysia dan Singapura
Jakarta (Infrastruktur Digital) – Indonesia, Malaysia dan Singapura kembali bertemu pada kegiatan 2nd Special Trilateral Meeting on Earth Stations in Motion (ESIM) dan 5th Special Trilateral Meeting on Frequency Registration, Coordination Guidelines, and Compilation of Agreements di Jakarta, Selasa (15/7/2025) untuk membahas seputar pembaruan regulasi pada indusitri telekomunikasi.
Pertemuan dilakukan selama 3 (tiga) hari yang dimulai pada 15 s.d 17 Juli 2025 bertempat di Hotel Mercure, Jakarta Pusat. Pada pertemuan kali ini salah satu agenda yang menjadi sorotan ialah implementasi terkait penggunaan eSIM di Indonesia.
Dalam sambutannya, Direktur Penataan Spektrum Frekuensi Radio, Orbit Satelit, dan Standardisasi Infrastruktur Digital Adis Alifiawan menyayatakan bahwa perkembangan telekomunikasi memberikan fleksibilitas yang lebih besar dan membuka jalan bagi penyebaran eSIM yang lebih luas di seluruh platform.
“eSIM merupakan teknologi yang memiliki potensi luar biasa untuk meningkatkan konektivitas mobilitas dan layanan digital di negara kita, terutama di daerah terpencil dan kurang berkembang.” Jelasnya.
Sebagai informasi, eSIM atau embedded SIM adalah kartu SIM digital yang tertanam langsung di dalam perangkat, seperti ponsel, dan menggantikan kartu SIM fisik tradisional. Dengan eSIM, pengguna tidak perlu lagi memasukkan atau mengganti kartu SIM fisik saat berganti operator atau nomor telepon.
Adis menambahkan, adanya permintaan akan konektivitas pita lebar berkapasitas tinggi yang lancar di darat, laut, dan udara, karena teknologi memainkan peran penting dalam memenuhinya. “hal ini membutuhkan penyediaan komunikasi satelit yang andal di kapal, pesawat, dan platform seluler lainnya” sambungnya.
Pada kesempatan yang sama, delegasi Malaysia yang diwakili oleh Director II Spectrum Coordination and Policy Department Mohd Redza Fahlawi Mohd Abdullah menjelaskan bahwa Malaysia sedang mempersiapkan prosedur regulasi untuk pengelolaan eSIM. “sebuah kesempatan yang baik untuk belajar dari negara tetangga seperti Singapura dan juga Indonesia untuk implementasi penggunaan eSIM” ucapnya.
Perwakilan Singapura juga mengakui peran penting eSIM dalam meningkatkan konektivitas untuk platform seluler. “nantinya teknologi ini tidak hanya mendukung jaringan komunikasi global, tetapi juga mendorong inovasi di berbagai sektor, seperti transportasi, tanggap darurat, dan mungkin pertahanan” ucap Deputy Director Infocomm Resource and Networks Leck Leng Chye.
Melanjutkan penjelasannya Adis meyakini bahwa pertemuan ini akan memberikan dampak positif bagi semua pihak. Ia beranggapan dengan saling membagi kasus dapat mempercepat pertumbuhan telekomunikasi dimasing-masing negara.
“Dengan ini kita dapat melakukan proses pertukaran praktik, mengatasi tantangan, dan memperkuat upaya kolaboratif kita dijalur maju, regulasi eSIM yang efektif dan harmonis” jelas Direktur Penataan SFR, Orbit Satelit, dan Standardisasi Infrastruktur Digital.
Sebagai pusat global untuk teknologi dan logistik, komitmen sangat penting untuk mendorong kolaborasi dan pertukaran pengetahuan guna mengatasi tantangan teknis dan regulasi seiring penyebaran yang terus berkembang.
“Diskusi tentang eSIM dengan lingkungan regulasi kami di Indonesia menjadi urgensi, dan saya berharap akan ada masukan dari Malaysia dan Singapura terkait metode ini. Saya ingin menyampaikan apresiasi saya kepada rekan kita dari Malaysia dan Singapura atas kerja sama yang berkelanjutan dan kontribusi yang luar biasa pada pertemuan ini” tutupnya.
Sumber/Foto: Humas Infrastruktur Digital