Kesiapan Indonesia Menjelang Kemungkinan Pemberlakuan ENUM (Electronic Number Mapping) Melalui Test-Bed ENUM Yang Memberi Kesempatan Pelanggan Telefon Dapat Memiliki Nomor Telefon Pribadi Permanen

Siaran Pers No. 106/DJPT.1/KOMINFO/7/2007

Didorong oleh kehadiran Next Generation Network (NGN) yang kini di Indonesia dan hampir seluruh pelosok dunia sudah memperlihatkan potensi dan prospek yang lebih cepat perkembangannya dari pada yang semula diperkirakan sebagai konsep konvergensi jaringan berbasis paket dan jaringan berbasis sirkuit, Ditjen Postel menyadari, bahwa konvergensi ini bisa dilakukan seandainya ada suatu kesepakatan antara kedua jenis jaringan dalam berbagai level, yaitu dengan menggunakan ENUM ( Electronic Number Mapping ) yang lebih dikenal sebagai suatu tehnologi yang dapat melakukan pemetaan nomor telepon ke IP address atau juga untuk memetakan identitas jaringan berbasis sirkuit pada identitas jaringan berbasis paket yang menggunakan sistem DNS ( Domain Name System ). Salah satu karakteristik ENUM ini adalah di antaranya memungkinkan pelanggan telepon dapat memiliki nomor telepon pribadi permanen. Menyadari kondisi tersebut, Ditjen Postel sudah cukup lama melakukan pengkajian untuk mencari solusi penomoran baru yang sejalan dengan NGN. Sebagai informasi, saat ini ada dua ENUM server besar di dunia yang menjadi acuan, yaitu penyelenggara telekomunikasi VOIP, NGN dan 4G, yaitu e164.org dan e164.arpa, dimana beberapa negara sudah menerap[kan ENUM, yaitu Jepang, Korea Selatan, Austria, RRC dan Belanda.

Solusi penomoran baru ini diperkirakan akan berpengaruh pada pola penomoran telefon di Indonesia, mengingat selama ini nomor telefon tetap dan seluler dibuat berdasarkan kode area wilayah dan blok nomer telefon penyelenggara telekomunikasi yang bersangkutan. Di samping itu, solusi ENUM ini terkait dengan penjajagan penerapan Mobile Number Portability (MNP), yang memungkinkan kepemilikan nomer telefon permanent, sehingga blok nomer suatu penyelenggara telekomunikasi tidak lagi dapat dijadikan acuan. Tehnologi ini hampir sama dengan pemetaan nama mesin ke alamat IP, hanya saja ENUM ini memungkinkan nomor telefon tidak lagi tergantung lokasi geografis, melainkan entitasnya. Oleh karenanya, ENUM yang terdapat di suatu database harus bersifat unik dan universal, karena memungkinkan mengakomodasi layanan baru dengan hanya satu nomor saja.

Sebagai tindak lanjut pengkajian ini, Ditjen Postel bersama APJII (Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia), beberapa penyelenggara telekomunikasi dan Onno W. Purbo pada saat ini sedang mengadakan Test-Bed ENUM Indonesia yang telah terinstalasi di Indonesia Internet Exchange. Test-Bed ENUM ini merupakan kolaborasi antara penyelenggara telekomunikasi dan penyelenggara jasa multimedia (khususnya ISP dan ITKP). Undangan untuk mengikuti test bed ini telah didistribusikan semenjak bulan Maret 2007 dan hingga kini dapat dikonfirmasi sebagai berikut:

1. Dari komunitas penyelenggara telekomunikasi: PT. Excelcomindo Pratama (XL) dan PT. Indosat (ISAT) telah menyatakan siap untuk terlibat dalam test bed ini dengan telah mengalokasikan nomor-nomor khusus untuk pelaksanaan test bed ini. Sementara PT. Telekomunikasi Indonesia (TELKOM), PT. Telekomunikasi Selular (TELKOMSEL) dan PT. Natrindo Telekomunikasi Seluler (NTS), hingga kini masih dalam tahapan persiapan secara teknis dan tidak lama lagi akan bergabung dalam pelaksanaan test bed ini.
2. Dari komunitas ISP: undangan telah dikirimkan kepada seluruh anggota APJII dan hingga kini telah terdaftar sejumlah 34 ISP akan mengikuti test bed ini (seperti daftarnya tersebut di bawah ini untuk posisi sampai dengan tanggal 10 Juli 2007). Namun mengingat tahapan kesiapan teknis berbeda-beda antara satu ISP dengan ISP lain, maka telah disusun daftar para peserta menurut tahap kesiapan dan yang akan mengikuti test bed tahap pertama ini adalah; CBN, BIZNET, DNET, Metro Media Net, IPnet, VIPNET, CORBEC, JETCOMS, INDONET dan Powertel.

1. Dari komunitas ITKP: umumnya hampir seluruh ITKP ingin mengikuti test-bed ini, namun para penyelenggara ITKP ini hingga kini masih dalam tahap persiapan teknis, khususnya bagi ITKP yang tidak memiliki lisensi ISP karena notabene ITKP yang berlisensi ISP telah siap mengikuti test bed ini dan bergabung dengan komunitas ISP.
2. Dari komunitas lain seperti VOIP Rakyat juga telah siap mengikuti test bed ENUM ini dan akan turut berpartisipasi dalam sumbang saran teknis pelaksanaan Test-Bed ENUM ini.

Test-Bed ENUM memilki task force khusus yang tergabung dalam kelompok kerja nasional yang disahkan melalui Surat Keputusan Dirjen Postel No. 140/DIRJEN/2007. Tujuan Test-Bed ENUM yang sudah berlangsung sejak Juni 2007 hingga September - Oktober 2007 ini adalah untuk melakukan simulasi ENUM pada jaringan telekomunikasi eksisting dengan tahapan teknis sebagai berikut:

1. Percobaan koneksi/hubungan komunikasi dua arah antara PSTN dan IP.
2. Percobaan pengaksesan layanan berbasis IP dengan memutar nomor E.164.
3. Percobaan pengaksesan layanan berbasis internet dengan sebuah nomor E.164.

Ditjen Postel sudah barang tentu sangat berhati-hati untuk nantinya segera atau secara bertahap menerapkannya dengan pertimbangan seberapa besar "disaster" atau resiko dan konsekuensi pengaplikasian ENUM terhadap struktur industri telekomunikasi di Indonesia, karena secara tidak langsung melalui ENUM maka terbuka kemungkinan bagi penyelenggara jasa multimedia berpotensial untuk menyelenggarakan jasa telekomunikasi pada umumnya. Dengan demikian, Ditjen Postel belum dapat memutuskan kepastian penggunaan ENUM, karena selain tergantung hasil Test-Bed ENUM ini, juga sangat tergantung pada sejumlah aspek lain yang berpengaruh secara langsung maupun tidak langsung yang sifat dan lingkupnya komprehensif terhadap regulasi dan kondisi industri telekomunikasi itu sendiri. Namun demikian, minimal Ditjen Postel sudah melakukan serangkaian usaha bersama dengan pihak-pihak lain yang terkait untuk trial ENUM ini. Ini semua merupakan salah satu bagian dari Ditjen Postel dalam menyusun regulasi berbasis NGN, yang di antaranya menyangkut regulasi tentang interkoneksi dan pentarifan, ENUM, jaminan Quality of Service, keamanan jaringan, standarisasi, interoperabilitas dan migrasi IPv4 ke IPv6.

Kepala Bagian Umum dan Humas,

Gatot S. Dewa Broto

HP: 0811898504

Email: gatot_b@postel.go.id

Tel/Fax: 021.3860766