Talenta Digital Kunci Sukses Ekonomi Digital

Singapura(SDPPI) – Talenta digital merupakan kunci terwujudnya ekonomi digital. Melalui penguatan literasi dan kapasitas, mereka akan berperan besar dalam pengembangan infrastruktur digital menuju ekosistem digital di Indonesia.

Direktur Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika (Direjn SDPPI) Ismail, saat menjadi narasumber GSMA Mobile 360 Asia Pacific Conference and Policy Leaders Forum, mengatakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) berupaya melalui program pelatihan dan beasiswa, mempersiapkan para talenta digital. Itu. “Tujuannya untuk memastikan bahwa semua anggota masyarakat dapat memperoleh manfaat dari ekosistem digital, serta berkontribusi secara produktif terhadap ekonomi digital,” kata Dirjen SDPPI yang berbicara pada sesi 2 forum yang mengakat isu: Digital Policies & New Business Models for a Digital Future, Rabu (3/8/2022).

Ia menjabarkan secara komprehensif upaya dimaksud, yakni terdiri dari tiga tingkat keterampilan, dasar hingga lanjutan, yang menyasar berbagai kelompok usia dan anggota masyarakat, lulusan baru dan profesional, serta kebijakan pembuat untuk mempersiapkan kesiapan digital mereka.

Terkait hal tersebut, inisiatif pembangunan infrastruktur digital dilaksanakan melalui berbagai program prioritas Kemkominfo, termasuk penggelaran jaringan 5G. Pemerintah melihat 5G memainkan peran penting sebagai teknologi yang dapat mendorong inovasi, transformasi digital, dan mempercepat ekonomi digital. Dengan diluncurkannya 5G secara besar-besaran, daya saing penyedia layanan akan memperkaya aplikasi 5G untuk digitalisasi.

Sejak 2019 Kemkominfo bersama operator telekomunikasi telah melakukan uji coba 5G untuk menemukan kandidat baru untuk pita 5G, memeriksa koeksistensi antara 5G dan layanan lain yang ada serta kinerja 5G dalam beberapa kasus penggunaan.

Selanjutnya, pada 2021, tiga operator seluler besar Indonesia telah berhasil meluncurkan 5G secara komersial di beberapa wilayah perkotaan. “Kemkominfo akan terus berupaya untuk lebih mengimplementasikan jaringan 5G di Indonesia dengan melaksanakan beberapa program pendukung antara lain pembangunan infrastruktur telekomunikasi, farming dan refarming untuk memastikan penggunaan spektrum frekuensi yang efektif, serta modernisasi regulasi untuk mengakomodasi teknologi baru,” jelasnya.

Sejalan dengan itu, Kemkominfo telah menyusun rencana strategis roadmap spektrum 5G untuk tahun 2020 – 2024 dalam rangka memenuhi kebutuhan spektrum untuk penggelaran jaringan 5G di Indonesia. “Saat ini, jaringan 5G dimungkinkan untuk diimplementasikan pada pita 2,3 GHz, 2,1 GHz, dan 1800 MHz dengan memanfaatkan fitur canggih Dynamic Spectrum Sharing (DSS) dan Carrier Aggregation (CA) sehingga pita 4G yang ada dapat dioptimalkan untuk membawa muatan 5G,” imbuhnya.

Dirjen SDPPI menambahkan bahwa alokasi baru akan ditargetkan akan dirilis dalam satu hingga dua tahun ke depan, antara lain low band di 700 MHz, middle band di 2,6 GHz, 3,3 dan 3,5 GHz, serta high band di 26 GHz.

Ia menyambut dengan baik inisiatif dari GSMA dalam rangka menyatukan pemangku kepentingan untuk menemukan solusi bersama dan saling menguntungkan untuk kebijakan dan strategi dalam spektrum nirkabel, teknologi dan aplikasi, termasuk teknologi 5G.

“Saya berharap konferensi ini akan menetapkan solusi jalan pada perumusan kebijakan dan inovasi teknologi, untuk membangun komunitas yang terhubung secara digital dan inklusif menuju Bangsa Digital,” katanya.

Kegiatan GSMA Mobile 360 Asia Pacific Conference and Policy Leaders Forum dibagi menjadi 3 sesi, antara lain, Policy Leaders Forum Session 1: Building an inclusive Digital Nation, Policy Leaders Forum Session 2: Digital Policies & New Business Models for a Digital Future, dan Policy Leaders Forum Session 3: Strategies for a data powered economy.

Hadir mendampingi Direktur Jenderal SDPPI Ismail pada kegiatan yang bertempat di JW Marriott Hotel Singapore South Beach, Direktur Penataan Sumber Daya Denny Setiawan.

(Sumber/ Foto : Fandi R/ Iwan, Setditjen)