- Pada tanggal 25 s/d 26 April 2006 Ditjen Postel telah menerima tamu Eng. Nicolau Santos Celestino selaku Direktur CRA, ARCOM Timor Leste. Kedatangannya di Indonesia disambut dengan pertemuan resmi yang dipimpin oleh Pelaksana Harian Direktur Frekuensi Radio dan Orbit Satelit Ditjen Postel Azhar Hasyim untuk mempelajari sekaligus bertukar pikiran tentang Sistem Monitoring Frekuensi Radio di Indonesia. Turut hadir dalam pertemuan ini antara lain Kasi. Sarana Teknik, Ditspekfrekrad & Orsat (Sukamto), Kasi. Harkan Balmon Kelas I Jakarta (Harapan Takaryawan), Kasi. Renpro Balmon Kelas I Jakarta (Chandra Irawan), Staf Sarana Teknik (Zulkifli H.S dan Budi Setiyanto), dan Staf Balmon Kelas I Jakarta (Eko Riyanto Sutomo dan Sambodo Adhiarso).
- Setelah pertemuan, hari pertama kunjungan diawali dengan pengenalan Manajemen Spektrum Frekuensi yang dipandu oleh Gunadi selaku Plt. Kasubdit Sarana Frekuensi, dilanjutkan oleh Pengenalan Radio Monitoring Sistem Indonesia oleh Budhi Setiyanto, Staf Subdit Sarana Frekuensi. Setelah presentasi, materi dilanjutkan dengan kunjungan studi ke Stasiun Monitor VHF-UHF di lantai 24 Gedung Sapta Pesona, dimana Nicolau dapat melihat secara langsung operasi atau pengawakan suatu stasiun monitoring yang sesungguhnya.
- Pada tanggal 26 April 2006 dengan dipandu oleh Zulkifli H.S, Staf Subdit Sarana Frekuensi beserta Staf Balmon Kelas I Jakarta, maka Nicolau berkesempatan mengunjungi Stasiun HF Cangkudu. Nicolau sangat terkesan setelah melihat keseluruhan perangkat Stasiun Tetap HF sekaligus meninjau instalasi antena di lapangan.
- Beberapa catatan penting dari Eng. Nicolau Santos Celestino selama kunjungan kerjanya antara lain sebagai berikut. Ia sangat kagum dengan perkuatan Sistem Monitoring Ditjen Postel yang menjangkau keseluruhan kepulauan Indonesia dengan dukungan 5 (lima) buah Stasiun HF serta 4 (empat) buah Stasiun V/U dan kendaraan monitoring bergerak keseluruhan yang berjumlah 83 (delapan puluh tiga) unit. Selama mengunjungi negara di Asia Tenggara dan Australia, ia berkesimpulan bahwa baru mendapatkan intisari dari sistem monitoring frekuensi radio pada saat berkunjung ke Indonesia dan sistem monitoring di Indonesia tidak serumit dan se-kompleks sistem monitoring di negara-negara tersebut.
- Selain itu, Nicolau ingin mengajukan program pengembangan SDM Timor Leste untuk ikut serta dalam pelatihan di bidang radio monitoring di Indonesia, karena selain sistem monitoring kita cukup handal, faktor bahasa juga menentukan (Bahasa Indonesia masih digunakan di Timor Leste selain Bahasa Portugal).
(Dilaporkan oleh Budhi Setiyanto dari Direktorat Frekuensi Radio dan Orbit Satelit)