-
Email:
Callcenter_djid@komdigi.go.id -
Call us:
159 -
Webmail:
Surel

- Beranda
- Informasi & Publikasi
- Informasi Terkini
Seputar SDPPI
Loket Pelayanan MOTS Garda Terdepan Keselamatan Penggunaan Frekuensi di Laut
Yogyakarta (SDPPI) – Untuk meningkatkan kesadaran pengguna frekuensi di perairan Indonesia, Kementerian Komunikasi dan Informatika melalui Direktorat Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika (Ditjen SDPPI) mengajak Kementerian Perhubungan dan Kementerian Kelautan dan Perikanan untuk tingkatkan kesadaran penggunaan frekuensi kepada nelayan serta memberantas adanya harmful interference.
Untuk menanggulangi masalah itu, sejak tahun 2019 Direktorat Jenderal SDPPI memiliki program kerja Maritime on the Spot (MOTS) yang tersebar di 35 Unit Pelaksana Teknis (UPT) ujung tombak pelayanan dan juga untuk memberikan edukasi maupun update informasi terbaru kepada pengguna frekuensi diseluruh perairan Indonesia.
“Program MOTS yang sudah berjalan 5 tahun, kini telah memasuki fase baru di tahun 2024 dengan harapan dan target untuk membangun kesadaran secara kolektif di kalangan pengguna frekuensi radio untuk tertib frekuensi dalam beraktivitas di laut” Ucap Ketua Pelayanan Spektrum Frekuensi Radio 2, Tata Hadinata, Kamis (1/8/2024).
Tata juga menyampaikan bahwa kesadaran pengguna adalah jawaban atas masalah gangguan merugikan (harmful interference) akibat penggunaan frekuensi radio yang tidak sesuai peruntukkannya sejak tahun 2014. ”disinilah peran Petugas Loket MOTS UPT selaku ujung tombak pelayanan sangat strategis untuk keberhasilan program MOTS, tidak hanya dari sisi pelayanan ISR kapal, namun sekaligus berperan sebagai edukator yang dapat mensosialisasikan aspek positif MOTS” tambahnya.
Kegiatan Training of Trainer (ToT) merupakan rangkaian program kerja Maritime on the Spot (MOTS) tahun 2024. Kegiatan ini rutin dilaksanakan minimal 1 kali setahun sejak peluncuran MOTS di tahun 2019, dengan tujuan penyegaran atau refreshment terhadap update peraturan terkait pelayanan ISR Dinas Maritim, Bimbingan teknis terkait akun e-licensing serta tata cara pengajuan ISR Dinas Maritim melalui e-Licensing SDPPI, dan juga sebagai forum diskusi langsung antara Pusat dan Unit Pelaksana teknis lapangan untuk menemukenali dan membantu memberikan solusi terhadap kendala-kendala yang dihadapi Petugas Loket di wilayah kepelabuhan masing-masing.
Pada paparannya Tata juga menyampaikan bahwa terdapat 5 aspek penguatan MOTS di tahun 2024. Pertama, regulasi dan peraturan sebagai payung pelaksanaan program. Kedua, Kolaborasi lintas instansi yang melibatkan Kementerian Kominfo, Kementerian Perhubungan, dan Kementerian KKP selaku Stakeholder. Dan ke tiga, manfaat dan dampak dari Program MOTS yang dapat dirasakan oleh Masyarakat Indonesia yang bekerja di sektor perikanan dan khususnya alokasi frekuensi IKRAN untuk solusi komunikasi yang bersifat umum.
“Branding MOTS untuk memperbesar gaung manfaat program ini melalui berbagai kanal dan platform khususnya melalui media sosial, serta Pemanfaatan Frekuensi IKRAN dimana Ditjen SDPPI wajib melaksanakan pengukuran yang komprehensif untuk dapat menilai apakah pemberian alokasi frekuensi IKRAN ini sudah dapat dirasakan manfaatnya tidak hanya dari sisi Pemerintah namun dari sisi pelaku usaha Sektor Perikanan” jelasnya.
Pada kesempatan ini juga hadir sebagai narasumbe Perwakilan dari Direktorat Penataan SDPPI Duhita Pratiwi Mendala, Dimana Ia menyampaikan bahwa SDPPI sedang merancang Maritime Connectivity dengan mengkaji aplikasi E-SIM yang menggunakan layanan satelit dan bisa digunakan untuk layanan land mobile (dinas bergerak darat), maritim, dan aeronautical (penerbangan).
“e-SIM saat ini belum bisa digunakan untuk land mobile di beberapa negara, karena potensi terjadinya interferensi. Harga layanan E-SIM lebih murah, namun saat ini di Indonesia belum ada izin penjualan layanan E-SIM. Harapannya ke depan layanan E-SIM ini tersedia di Indonesia dengan aksesibilitas dan biaya layanan yang terjangkau. E-SIM diharapkan dapat memberikan suatu solusi komunikasi alternatif yang mudah dan terjangkau bagi Nelayan” jelasnya.
Kegiatan ToT dihadiri juga oleh perwakilan Mitra Kerja terkait dari Ditjen Perhubungan Laut-Kemhub, dan Ditjen Perikanan Tangkap – KKP yang memberikan testimoni bahwa program MOTS ini dirasakan semakin besar gaungnya di kalangan masyarakat penggiat sektor perikanan. Mereka juga menegaskan kesiapannya untuk terus berkolaborasi dengan Kominfo dalam mendukung keberlangsungan Program MOTS.
Sumber / Foto: Sang Ayu P.S, Uswatun Hasanah / Farhan Fauzan, Direktorat Operasi Sumber Daya