-
Email:
Callcenter_djid@komdigi.go.id -
Call us:
159 -
Webmail:
Surel

- Beranda
- Informasi & Publikasi
- Informasi Terkini
Seputar SDPPI
Para Pemangku Kepentingan Berkumpul di ITU WTSA Bahas Masa Depan Standardisasi Telekomunikasi dan TIK
New Delhi (SDPPI) — Direktorat Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika (Ditjen SDPPI) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) hadir mewakili Indonesia dalam rangkaian kegiatan World Telecommunication Standardization Assembly (WTSA-24).
World Telecommunication Standardization Assembly (WTSA-24) resmi dibuka oleh Perdana Menteri India, Narendra Modi, pada hari Selasa, 15 Oktober 2024 di New Delhi, India. Kunjungan yang dipimpin oleh Direktur Standardisasi Perangkat Pos dan Informatika, Mulyadi, Delegasi Republik Indonesia berpartisipasi aktif dalam pertemuan Global Standards Symposium yang berlangsung pada tanggal 14 Oktober 2024, serta rangkaian kegiatan ITU World Telecommunication Standardization Assembly (WTSA) yang berlangsung dari tanggal 15 hingga 24 Oktober di Pragati Maidan, New Delhi, India.
WTSA merupakan ajang penting di mana para pembuat kebijakan, pemimpin industri, dan ahli teknologi akan berkumpul untuk mempertimbangkan langkah-langkah global dalam memperkuat pekerjaan standardisasi ITU, lembaga PBB untuk Teknologi Digital.
Direktur Standardisasi PPI Mulyadi mengungkapkan bahwa kedatangan delegasi Indonesia ke India memiliki tujuan untuk menyampaikan kepentingan nasional seputar bidang telekomunikasi dan TIK. “kita perlu mengawal dan menyampaikan posisi pada pembahasan penyusunan APT Common Proposals tersebut sehingga resolusi yang dihasilkan tidak bertentangan dengan kepentingan nasional” ucapnya, Senin (14/10/2024).
Ia melanjutkan bahwa Partisipasi aktif SDPPI dalam sidang ITU WTSA-24 diperlukan mengingat sidang ITU WTSA-24 akan menghasilkan Resolusi-resolusi ITU WTSA mengenai berbagai isu yang berkaitan dengan aktivitas standardisasi telekomunikasi/TIK. “kita harus mendapatkan hasil terbaik, karena peran industri telekomunikasi dan TIK sangat berhubungan dengan proses percepatan transformasi digital Indonesia” sambungnya.
Pada kesempatan yang sama Sekretaris Jenderal ITU Doreen Bogdan-Martin menegaskan bahwa dunia memiliki banyak hal untuk dipelajari dari apa yang telah dicapai India melalui Unified Payments Interface, Aadhaar, dan elemen-elemen dasar lainnya dari ekonomi digital saat ini. "Pertemuan global ini mengajak untuk mengambil tindakan kolektif yang berani. Dalam sepuluh hari ke depan, kita dapat memperkuat peran standar internasional sebagai landasan tata kelola digital global." ucapnya
Diselenggarakan setiap empat tahun, WTSA menetapkan prioritas bagi masing masing study group untuk mengembangkan standar dan rekomendasi internasional yang ditetapkan oleh ITU.
Indonesia aktif berperan sebagai lead country dan assisting country dalam menyampaikan usulan perubahan pada tiga dokumen resolusi yang telah disetujui sebagai APT Common Proposal (ACP), yaitu Resolusi 72 yang membahas paparan EMF (Electromagnetic Fields) terhadap tubuh manusia, Resolusi 97 yang berfokus pada upaya memerangi pencurian perangkat telekomunikasi seluler dan Resolusi 44 yang berfokus pada bridging standardization gap. Ketiga dokumen ACP tersebut akan dibahas dalam serangkaian sidang ITU World Telecommunication Standardization Assembly (WTSA) 2024 dan nantinya diadopsi sebagai dokumen resolusi ITU WTSA.
Sumber/ Foto: Luigi Ajeng Pratiwi, Direktorat Standardisasi/ITU.