-
Email:
Callcenter_djid@komdigi.go.id -
Call us:
159 -
Webmail:
Surel

- Beranda
- Informasi & Publikasi
- Informasi Terkini
Seputar SDPPI
Sebagai Teknologi Telekomunikasi Utama, Kominfo Tambah Frekuensi 5G
Jakarta (SDPPI) – Pesatnya perutmbuhan transformasi digital harus sejalan dengan kecepatan kualitas internet pada suatu negara dimana teknologi 5G menjadi aset utama untuk menyokong itu semua, untuk memastikan hal itu terwujud Direktur Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika (Dirjen SDPPI) Ismail akan memberikan tambahan ketersediaan spektrum frekuensi di band 2.6 GHz dan 3.5 GHz untuk 5G.
“Saat ini band 2.6 GHz dan 3.5 GHz masih digunakan oleh satelit dan kita sudah merencanakan 2 band frekuensi tersebut bisa di release untuk operator (telco) agar bisa melayani masyarakat untuk memberikan (jaringan) 5G yang semakin cepat dan semakin baik” ucap Direktur Jenderal SDPPI Ismail pada kegiatan DTI-CX, Rabu (31/7/2024).
Sebagai upaya untuk terus mempercepat transformasi digital, Masyarakat Telematika Indonesia (MASTEL) bekerja sama dengan Adhouse Clarion Events (ADHOUSE) sebagai Host acara dan didukung penuh oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika, menyelenggarakan rangkaian pameran dan seminar Digital Transformation Indoneisa Conference and Expo (DTI-CX) pada tanggal 31 Juli – 1 Agustus 2024 di Jakarta Convention Center.
Pada paparannya, Ismail menyampaikan bahwa ada rencana kedepan dimana akan ada beberapa regulasi yang disiapkan oleh Kominfo untuk menjaga pertumbuhan dan sustainability dari telco operator. “karena telco operator di Indonesia diharapkan bisa memberikan layanan yang menyeluruh kepada semua masyarakat dengan kualitas yang baik” harap Ismail.
Agar semua ini dapat terjadi, Dirjen SDPPI yakin bahwa adanya kolaborasi antara pemerintah dan telco operator menjadi jawaban utama. “adanya sinergi ini akan menghasilkan result pelayanan yang terbaik untuk masyarakat” tambah Ismail.
Dirjen SDPPI menyampaikan bahwa ini merupakan momentum kolabroasi, mulai dari pembicara hingga peserta yang hadir dan mengucapkan apresiasi tinggi untuk MASTEL karena telah sudah menginisiasi sebuah program yang mengkolaborasikan banyak stakeholder.
“Mudah-mudahan dengan kolaborasi dan sinergi ini, industri ICT di Indonesia bisa meningkat dengan pesat dan lebih penting lagi pemanfaatannya produktif dan menghindari hal-hal negatif dari pertumbuhan transformasi digital” jelasnya,
Sebelum menutup paparannya, Ismail juga menyampaikan bahwa perkembangan transformasi digital tidak hanya memberikan dampak positif melainkan juga adanya dampak negatif yang perlu dihindari.
“Dark side dari transformasi digital salah satunya adalah judi online, jadi itu menjadi sebuah peringatan yang penting dan ujungnnya dari transformasi digital itu adalah meningkatkan produktivitas masyarakat jangan sampai terjadi sebaliknya” tutupnya.
Sumber/ Foto : Fandi R, Setditjen SDPPI.