-
Email:
Callcenter_djid@komdigi.go.id -
Call us:
159 -
Webmail:
Surel

- Beranda
- Informasi & Publikasi
- Informasi Terkini
Siaran Pers
Menteri Kominfo Tifatul Sembiring: "Temuan Pansus Bank Century Harus Diterjemahkan Di Lembaga Hukum Dan Bukannya Di Lembaga Politik"
Siaran Pers No. 30/PIH/KOMINFO/3/2010
(Jakarta, 8 Maret 2010). Searah dengan telah selesainya tugas Panitia Khusus DPR-RI yang menangani masalah Bank Centrury, Menteri Kominfo Tifatul Sembiring menyampaikan himbauan kepada semua pihak (khususnya para elit politik, politisi, pengamat politik dan media massa) untuk bersikap menahan diri ( cooling down ) dan istirahat sejenak dari perdebatan panjang masalah Bank Century. Semua komponen bangsa berhak menyampaikan aspirasinya secara bebas dan terbuka di era demokrasi ini. Namun dihimbau juga untuk tidak menimbulkan nuansa yang cenderung memanaskan suasana (provokatif), karena masyarakat umum sudah mulai kelelahan menyaksikan suasana debat dan kericuhan setiap hari di forum Pansus DPR-RI, maupun sejumlah aksi demonstrasi yang diliput oleh berbagai media massa secara langsung. Khusus kepada sebagian besar para mahasiswa yang selama ini sangat kritis dalam mencermati masalah Bank Century, dihimbau untuk tetap bersikap siaga dan mengawasi tindak lanjut penanganan Bank Century ini. Hanya saja dihimbau untuk menghindari tindakan yang anarkis dan konfrontatif.
Himbauan ini semata-mata didasari, bahwa proses kasus Bank Century kini sudah berada di ranah hukum (yudikatif). "Oleh sebab itu biarlah tafsir hukum yang bekerja. Sebab jika tafsir politik bisa bermacam-macam, tiap orang bisa beda," ujar Tifatul. Hal ini penting disampaikan, karena seandainya masih di ranah politik hanya akan menimbulkan multi persepsi yang berkepanjangan. "Legislatif sudah merampungkan tugasnya, sekarang bola di yudikatif, jadi eksekutif dan legislatif tidak ikut campur dulu, sama-sama menghormati ranah masing-masing", himbau Tifatul. Di samping itu, himbauan ini juga didasarkan pada esensi pidato Presiden Republik Indonesia tanggal 4 Maret 2010 yang sangat komprehensif dalam menjelaskan sikap pemerintah. Sebagaimana diketahui, Presiden dalam pidato tersebut telah menyampaikan ucapan terima-kasih terhadap kinerja Panitia Khusus DPR-RI yang telah selesai menangani masalah Bank Century; dan Presiden sangat menghormati keputusan-keputusan yang telah diambil dan direkomendasikan oleh DPR-RI. "Presiden tidak pernah sama sekali meremehkan hasil-hasil Sidang Paripurna DPR-RI, dan bahkan menghargainya, sehingga tolong jangan ditambahi dengan embel-embel yang provokatif," ujar Menteri Kominfo. Bahkan sebagai salah satu wujud apresiasinya, Presiden sama sekali tidak menunjukkan menyerang pihak manapun , tetapi justru mengajak semua pihak untuk kembali fokus pada kewajiban masing-masing institusi, melanjutkan program peningkatan kesejahteraan rakyat dan bidang ekonomi.
Sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan, adalah wajar bagi Presiden Republik Indonesia untuk memberikan arahannya kepada semua pihak. Presiden SBY memandang penting untuk memberikan perhatian dan jaminan strategis kepada semua pihak termasuk kalangan dunia usaha, bahwa seluruh rangkaian proses yang berjalan tetap menghormati hak-hak demokrasi rakyat, prinsip-prinsip keadilan, dengan tetap mengupayakan agar pembangunan ekonomi tidak sampai terganggu. Mengenai gonjang ganjing koalisi dan reshuffle kabinet, Presiden SBY justru mengajak agar semua partai koalisi untuk bekerja-sama bahu membahu untuk mensejahterakan rakyat. "Jadi teman-teman koalisi juga kami serukan untuk cooling down dulu, berpikir tenang dan tidak emosional, karena kita butuh statemen-statemen publik yang menyejukkan. Kita butuh komunikasi dan konsolidasi yang lebih baik dan tertata ke depan. Harus segera dilakukan sekarang, Jangan ditunda-tunda sampai sudah ada masalah, lalu muncul pertengkaran baru,", kata Tifatul mengakhiri keterangan persnya.
---------------
Kepala Pusat Informasi dan Humas Kementerian Kominfo (Gatot S. Dewa Broto, HP: 0811898504, Email: gatot_b@postel.go.id, Tel/Fax: 021.3504024).