-
Email:
callcenter_sdppi@kominfo.go.id -
Call us:
159 -
Webmail:
Surel
- Beranda
- Informasi & Publikasi
- Informasi Terkini
Artikel
Tingkatkan Keahlian Komunikasi Digital Bagi Nelayan Jadi Kontribusi Ditjen SDPPI pada 2nd Meetings of ITU-D Study Groups
ITU-D Study Groups 2 merupakan forum International Telecommunication Union (ITU) yang diselenggarakan setiap tahun, dan dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan baik Pemerintah/Regulator, penyelenggara telekomunikasi, penyedia layanan telekomunikasi, organisasi telekomunikasi, maupun akademisi yang aktif membahas mengenai studi kebijakan telekomunikasi/TIK nasional untuk mendukung program Transformasi Digital (Digital Transformation).
Pada Second Meetings of ITU-D for the 2022-2025 study period : Study Groups 2 yang diselenggarakan pada 30 Oktober – 3 November 2023 di ITU Headquarters - Geneva, Direktorat Operasi Sumber Daya mempresentasikan kontribusi berupa program "Maritime on The Spot" bagi para nelayan, yakni penyediaan panduan teknis serta Bimbingan Teknis penggunaan peralatan komunikasi radio maritim digital dengan hasil berupa Sertifikasi Operator Radio Non-SOLAS yang terdiri dari Short Range Certificate (SRC) Long Range Certificate (LRC).
Program ini dijalankan oleh Ditjen SDPPI sejak tahun 2019. Melalui program ini, para nelayan yang sudah memiliki Sertifikat Kecakapan Operator Radio dalam bentuk Short Range Certificate (SRC) atau Long Range Certificate (LRC) mendapatkan pemahaman dan kecakapan penggunaan peralatan komunikasi dan frekuensi radio, yang diharapkan dapat mengurangi tingkat kecelakaan di sektor pelayaran secara nasional. Peningkatan kompetensi nelayan melalui Sertifikasi Operator Radio diyakini dapat meningkatkan tingkat keahlian digital para nelayan untuk mendukung keamanan sektor perikanan dalam pelayaran di tengah laut.
Kontribusi dari Direktorat Operasi Sumber Daya tersebut mendapatkan apresiasi hangat dari ITU karena mendukung pemberdayaan sektor perikanan serta dapat memberikan nilai lebih kepada nelayan Indonesia sebagai salah satu kelompok masyarakat marginal.
(Sumber / Foto (Sang Ayu Putu, Herma Adistyarini / Dokumentasi ITU, Direktorat Operasi Sumber Daya)